Jumat, 29 Januari 2010

saya lagi semesteran

metode penulisan karya ilmiyah

BAB I

A. Latar Belakang

Manusia dilahirkan dengan berbagai macam potensi yang dapat di kembangkan untuk mencapai kebahagiandalam hidupnya.potensi-potensi itu tidak mempunyai arti apa-apabila tidak dikembangkan dengan baik.kenyataan menunjukkan bahwa tidak setiap individu memahami potensi yang dimilikinya. Menurut prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi M.Sc. (2005) “Didalam perjalanan hidupnya, individu juga sering kali menemui bebagai macam masalah. Lepas dari persoalan yang satu muncul persoalan yang lain,demikian seterunya silih berganti persoalan itu timbul. Kelihatanya tidak semua individu mampu mengatasi persoalannya sendiri. Agar mereka dapat mengenali potensi-potensi yang dimiliki, mengembangkanya secara optimal, serta menghadapi masalah yang dihadapi di perlukan bantuan atau bimbingan dari orang lain sehingga mereka dapat berbuat dengan tepat sesuai dengan potensi atau keadaan yangada pada dirinya”.
Sebagian orang tidak tau apa itu bimbingngan dan konseling.Di dalam buku karang prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi M.Sc. (2005) halaman 61 disebutkan bahwa “ bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang mengatakan bahwa konseling merupakan salah satu jenis layanan bimbingan”.
Apa sebenanrya fungsi dan tujuan bimbingan konseling bagi siswa? Di dalam buku karang prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi M.Sc. (2005) halaman 65-66 disebutkan bahwa “ layanan bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa-siswa yang mempunyai masalah dapat dibantu, sehingga mereka bias belajar lebih baik”.
Dalam kurikulum SMA tahun 1975 BUKU III C dinyatakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa :
1. “Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
2. Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya dalam proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan social.
3. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.
4. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan study.
5. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemulihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
6. Mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan social-emosional disekolah yang bersumber dari sikapmurid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat”.
Sekolah tidak hanya berfunsi memberikan pengetahuan kegiatan belajar mengajardi kelas tetapi dapat juga mengembangkan kepribadian anak. Menurut prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi M.Sc. (2005) halaman 60 di sebutkan bahwa “Guru harus mengetaui lebih dari sekedar masalah bagaimana mengajar yang efektif. Ia harus dapat membentu murid dalam mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkunganya, sepanjang itu memungkinkan secara professional”.
Siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar kadang-kadang ada yang mengerti bahwa dia mempunyai masalah tetapi tidak tahu bagaimana mengatasinya, dan ada juga yang tidak mengerti kepada siapa dia harus meminta bantuan dalam menyelesaikan masalahnya itu. Apabila masalahnya itu belum teratasi, mereka mungkin tidak dapat belajar dengan baik, karena konsentrasinya terganggu.
Namun pada kenyataannya, banyak sekolah-sekolah yang belum ada guru yang khusus melayani bimbingan dan konseling (guru BP), terutama pada sekolah-sekolah yang masih baru.Masih banyak anak-anak yang males belajar, masih banyak anak-anak yang tidak konsentrasi dalam balajar.
Di sekolah-sekolah pun banyak guru yang hanya bisa mengajar tetapi tidak bisa membimbing, mereka hanya menyampaikan materi pelajaran tanpa memperhatikan apakah siswa ada masalah atau tidak.

B. Identifikasi Masalah
Dari toori-teori yang telah di kemukakan di atas dan kenyatan yang terjadi di lapangan kita dapat mengindentifikasimaslah yang timbul yaitu :
 Belum adanya Guru BP/Bk
 Masih banyak murid Yang males balajar
 Banyak murid yang tidak konsentrasi dalam belajar.
 Masih banyak guru mata pelajaran yang tidak bisa memberikan bimbingan dan konseling.

C. Pembatasan Masalah
 Banyak siswa yang malas belajar.

D. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas maka masalah yang perlu di carikan jalan keluar yaitu “Banyak siswa yang malas belajar”.

E. Tujuan Penulisan
Yaitu untuk mengetahui cara mengatsi siswa yang malas belajar, dan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Metode penulisan karya ilmiyah.

F. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan yaitu :
1. untuk penulis untuk melengkapi tugas mata kuliah Metode Penulisan karya Ilmiyah.
2. bagi para pembaca yaitu sebagai bahan pengetahuan bagaimana mengatasi siswa yang malas belajar, dan

G. Definisi Oprasional
Konseling : Suatu pertalian timbale balik antara dua individu dimana yang satu (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang di hadapinya pada waktu itu dan waktu yang akan dating.

H. Metode Penulisan
Metode yang di gunakan yaitu metode “DEDUKTIF”















BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang mengatakan bahwa konseling merupakan salah satu jenis layanan bimbingan, dengan demikian dalam istilah bimbingan sudah termasuk didalamnya kegiatan konseling.kelompok yangsesuai degan pandangan di atas menyatakan bahwa terminology layanan bimbingan dan konseling dapat dignti dengan layanan bimbingan saja.

2. Peran Bimbingan dan konseling Dalam Pendidikan di Sekolah
Bila tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan social, sebagai ndividu dan anggota masyarakatselain mengembangkan kemampuan inteleknya
Bimbingan dan konseling semakin hari semakin di rasakan perlu keberadaanya di sekolah.hal ini di dukung oleh berbagai macam factor, seperti dikemukakan oleh koestoer partowisatro (1982), sebagai berikut :
 Sekolah merupakan lingkungan hidup kedua sesudah rumah dimana anak dalam waktu sekian jam hidupnya berada disekolah.
 Para siswa yang usianya relative masih muda sangat membutuhkan bimbingan baik dalam memahami keadaan dirinya, maupun ddalam mengatasi berbagai macam kesulitan.
Kehadiran konselor di sekolahan dapat meringankan tugas guru (Lundquis dab Camely yang di kuutip oleh Belkin, 1981). Mereka menyatakan bahwa konselor sangat membantu Guru, dalam hal :
 Mengembangkan dan memperluas pandanagn guru tetang masalah efeekttif yang mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai guru.
 Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan mempengaru proses belajar-mengajar.
 Mengembangkan sikap yang lebih positif agar proses balajar mengajar siswa lebih efektif.
 Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksanakan tugasnya.




3. Tujuan Bimbingan di Sekolah
layanan bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa-siswa yang mempunyai masalah dapat dibantu, sehingga mereka bias belajar lebih baik”.
Dalam kurikulum SMA tahun 1975 BUKU III C dinyatakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa :
1. Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
2. Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya dalam proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan social.
3. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.
4. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan study.
5. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan, dengan perencanaan dan pemulihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
6. Mengatasi masalah-masalah yang berhubungan, dengan social-emosional disekolah yang bersumber dari sikapmurid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat”.


4. Landasan Bimbingan dan Konseling
Pemberian layanan bimbingan dan konseling pada hakekatnaya didasarkan atas landasan-landasan utama atau prinsip-prinsip dasar.hal ini berupa keyakinan yang pada akhirnya dapat mewarnai seluruh kegiaan bimbingan dan konseling. Menurut Wilkel (1991) landasan-landasan ini adalah sebagai berikut :
a) Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang.
b) Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing individu.
c) Kegiatan bimbingan dilakukan atas dasar kesepakan antara pembimbing dengan yang dibimbing.
d) Bimbingan berdasarkan atas pengakuan akan martabat dan keseluruhan individu yang dibimbing sebagai manusia yang memiliki hak-hak asasi.
e) Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiyah yang mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis.
f) Pelayanan ditujukan kepada semua siswa. Tidak hana untuk individu yang bermasalah saja.
g) Bimbingan merupakan suatu proses, yaitu berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan, berurutan, dan mengikuti tahap-tahap perkembangan anak.
h)

5. Program Bimbingan di Sekolah
Kegiatan bimbingan dan konseling dapat mencapai hasil yang efektif bilamana dimulai dari adanya program yang disusun dengan baik.program bimbingan berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pemberian layanan bimbingan dan konseling.Winkel (1991) menjelaskan bahwa program bimbingan merupakan suatu rangkaian kegiatan terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama priode tertentu.

6. Peranan Guru dalam Pelaksanaan Bimbingan di sekolah
Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan disekolah dapat dibedakan menjadi dua, Yaitu Tugas dalam layanan bimbingan dalam kelas dan di luar kelas.
Dalam layanan bimbingan, Giru mempunyai beberapa tugas utama ; sebagaimana dituangkan dalam kurikulum SMA 1975 tentang pedoman bimbingan dan penyuluhan
a. Tugas guru dalam Layanan Bimbingan di kelas
Rochman Natawidjaja dan Moh.surya (1985) menyatakan bahwa fungsi bimbingan dalamproses belajar mengajar itu merupakan salah satu kompetensi guru yang terpadu dalam keseluruhan pribadinya.perwujudan kompetensi ini tampak dalam kemampuanya untuk menyesuaikan diri dengankarakteristik siswa dan suasana belajarnya.
Perilaku guru mempengaruhi keberhasilan belajar, misalmnya guru yang sifatnya otoriter akan menimbulkan Susana tegang, Hubungan siswa dengan guru menjadi kaku,keterbukaan siswa dalam untuk mengemukakan kesulitan-kesulitan sehubungan dengan pelajaran itu menjadi terbatas, dan sebagainya.

b. Tugas Guru dalam Operasional bimbingan di luar kelas
Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak terbatas alam proses kegiatan belajar mengajaratau dalam kelas saja, tetapi jga kegiatan-kegiatan bimbbingan diluar kelas.tugas-tugas bimbingan itu antara lain :
 Memberikan pengajaran perbaikan (remedial Teacing)
 Memberikan penyayaan dan pengembangan bakat siswa
 Melakukan kunjungan rumah.
 Menyelenggrakan kelompok belajar.









B. Kerangka Konseptual

Struktur Organisasi Bimbingan
Dan konseling diSekolah




















BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMULAN

A. Pembahasan
Menurut penulis pengertian bimbingan dan konseling dibagi menjadi dua yaitu : penertian Bimbingan dan pengertian konseling.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilkaukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya seta dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Konseling adalah Suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia lebih dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang di hadapinya pada waktu tu dan masa yang akan datang.
Menurut penulis Guru dan konselor merupakan suatu tim yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan, keduanya dapat saling menunjang terciptanya proses pembelajaran yang lebih efektif, oleh karena iitu kegiatan bimbingan tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan sekolah.
Menurut penulis Dalam proses pambelajaran siswa, setiap guru mempunyai keinginanagar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan.harapan tersebut sering kali kandasa da tidak terwujut, sering mengalami berbagai kesulitan dalam belajar.sebagai tanda bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar dapat diketahui dari berbagai jenis sebagai berikut :
1. Hasil balajar rendah, dibawah rata-rata kelas.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukanya.
3. Menunjukan sikap yang kuarang wajar ; suka menentang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tugas, dan sebagainya.
4. Menunjukan tingkah laku yang berlainan, seperti suka membolos, suka mengganggu dan sebagainya.
Menurut penulis Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalahpribadi, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasi/dipecahkan aka cendrung terganggu konsenrasinya dalam belajarnya, dan akibatnya prestasi belajar yang dicapainya rendah.
Menurut penulis kegiatan bimbingan dan konseling berbeda dengan kegiatan belajar mengajar. Perbedaan tersebut antara lain :
1. Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan belajar mengajar sudah dirumuskan terlebih dahulu dan target pencapaian tujuan tersebut sama untuk seluruh siswa dalam satu kelas atau satu tingkat.dalam bimbingan dan konseling target pencapaian lebih bersifat individual.
2. Pembicaraan dalam kegiatan mengajar lebih banyak diarahkan dalam pemberian informasi, atau pembuktian dalam suatu masalah, sedangkan pembicaraan daam konseling lebih ditujukan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi klien.
3. Dalam kegitan megajar, para siswanya belum tentu mempunyai masalah yang berkaitan dengan materi yang di ajarkan, sedangkan dalam kegiatan bimbingan dan konseling pada umumnya klien telah/sedang menghadapi masalah
4. Untuk melaksanakan bimbingan dan konseling bagi konselor di tuntut suatu keterampilan khusus dan berbeda dengan tuntutan bagi serang guru/pengajar.

B. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang mengatakan bahwa konseling merupakan salah satu jenis layanan bimbingan.
Perkembangan siswa secara optimal, untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan memecahkan msalah merupakan tangung jawab yang besar dari kegiatan pendidikan.oleh karena itu pemaaman potensi pribadi sangat penting untuk perkembangan siswa sebagai manusia yang utuh. Disamping itu dalam perkembanganya siswa sering kali menghadapi masalah yang tidak dapat di pecahkan sendiri, sehingga meengganggu keberhasilan belajarnya.
Untuk membantu proses perkembangan pribadi dan mengatasi masalah yang di hadapi sering kali siswa memerlukan bantuan professional. Sekolah harus dapat menyediakan layanan porfesional yang dimaksud berupa layanan bimbingan dan konseling, karena sekolah merupakan ligkungan yang penting sesudah keluarga.layanan ini dalam batas tertentu dapat dilakukan guru, tetapi jika masalahnya berat diperlukan petugas khusus konselor untuk menanganinya.
Bimbingan dan konseling disekolah merupakan kegiatan bersama.semua personel sekolah (Kepala sekolah, guru, konselor, tenaga atministrasi) mempunyai peran masing-masing dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Untuk dapat menyelesaikan misi bimbingan dan konselingdiperlikan peogram yang omprehensif dan mantap. Program iini harus di sususn dengan tepat sesuai dengan hasil identifikasi masalah. Oleh kerena itu, program bimbingan disetiap jenjang berbeda satu sama lain sesuai dengan masalah yang di hadapi siswa dalam masing-masin g kelompok umur.
Terlepas dari peranan personel pendidikan lain disekolah,guru mempunyai peranan amat penting dalam pelaksanaan bimbingan diekolah.hal ini disebabkan oleh posisi guru yang sangat memungkinkannya bergaul lebih banyak dengan siswa, sehingga mempunyai kesempatan tatap muka lebih banyak di bandingkan dengan personel sekolah lainya itu. Oleh karenanya guru dapat memerankan bimbingan siswa baik didalam maupun diluar sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Soetjipto, Kosasi Raflis. 2005. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
Bolla, Jonh I. 1998. Superfisi Klinis. Jakarta : Depdikbud.
Haris, Ben M.. 1975. Supervisory Behavior in Education. New Jersey : Prentis Hall, Inc

Jumat, 22 Januari 2010

PESAN ROSULULLOH KETIKA AISYAH HENDAK TIDUR

Pesan Rosul Pada Aisyah Ketika Aisyah Hendak Tidur
Posted by jurnal 'n laporan in Kisah Teladan
0 komentar
Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : "Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al Qur'an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....

"Bertanya Aisyah : "Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?"

Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas
tigakali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.

Bismillaahirrohmaanirrohii
m, Qulhualloohu ahad' Alloohushshomad' lam yalid walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad' ( 3 x )

Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat. Bismillaahirrohmaanirrohiim, Alloohumma shollii 'alaa syaidinaa Muhammad wa alaa aalii syaidinaa Muhammad (3x)

Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridloi kamu.
Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x )

Dan, perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh"
Bismillaahirrohmaa nirrohiim, Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha illalloohu alloohu akbar (3x)

Sekian untuk ingatan kita bersama.

* Kalau rajin.. Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain.
Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.